JAKARTA - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio memaparkan tantangan yang akan dihadapi oleh pasar modal Indonesia pada tahun 2018. Faktor-faktor yang menjadi tantangan tersebut berasal dari kondisi domestik maupun global.
Tito menjelaskan dari tantangan domestik adalah dengan masuknya 2018 sebagai tahun politik. Ia menyatakan politik memang tak mempengaruhi pergerakan pasar modal, namun Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) di 171 daerah bertepatan dengan agenda penting lainnya, yaitu bulan pajak yang jatuh pada Maret. Dia khawatir akan terjadi penarikan dana besar-besaran dari pasar modal maupun perbankan.
"Penarikan dana sekaligus dari 171 Pilkada, pembayaran pajak bulan Maret, ASIAN Games, persiapan Pilpres (Pemilihan Presiden) 2019 itu menjadi pertanyaan, bagaimana bursa tetap bisa mempunyai perusahaan-perusahan yang tercatat punya hasil yang baik," ujar Tito dalam acara Lunch Meeting dengan wartawan pasar modal di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Baca Juga: BEI Perkirakan Aturan Penjatahan Saham IPO Kelar Kuartal I-2018
Kendati demikian, Tito meyakini pertumbuhan pasar modal akan semakin gemilang tahun depan. Salah satu sentimen positif yang mendorong pertumbuhan pasar modal tahun depan adalah kedatangan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang notabene memiliki kapitalisasi besar.