Hadiri MoU Pinjaman Daerah, Sri Mulyani dan Menko Darmin Diberi Batu Akik Bacan
JAKARTA - Hari ini dilakukan perjanjian kerjasama terkait teknis pelaksanaan percepatan pinjaman daerah yang melibatkan PT SMI dalam rangka penugasan penyediaan pembiayaan infrastruktur daerah.
Saat menyaksikan penandatanganan kerjasama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mendapat hadiah menarik dari Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba. Kedua menteri Kabinet Kerja ini mendapat batu akik jenis bacan.
Baca Juga: Sri Mulyani: Reformasi Pajak AS Bisa Jadi Tolak Ukur untuk RI
Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan, sebenarnya ada tiga momen acara yang akan disaksikan hari ini. Pertama, penantangan MoU antara koordinasi percepatan pinjaman daerah antara Kemenko, Kemendagri dan Kemenkeu.
Kedua, pelaksanaan nota kesepahaman koordinasi pinjaman daerah antara deputi bidang koordinasi ekonomi makro dan keuangan Kemenkeu, Dirjen bina keuangan daerah, Kemendagri, Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Dirjen Pengelolaan Keuangan dan risiko serta Dirut SMI.
Baca Juga: Sri Mulyani Tantang Menteri Basuki Habiskan Anggaran Rp20 Triliun dalam Tiga Hari
Ketiga, MoU pinjaman daerah antara PT SMI dengan Kabupaten Hamahera Selatan dan Kabupaten Tabanan.
"Dalam perjanjian kerjasama ini diharapkan tidak lebih dari 40 hari proses pinjaman daerah bisa dilakukan SMI," ujarnya, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Baca Juga: Di Depan Anies, Sri Mulyani: DKI Pusat Perekonomian dan Keuangan Terbesar
Kemudian, untuk penandatanganan pinjaman daerah antara Bupati Halamhera Selatan dan Tabanan dengan Direktur SMI. Di mana dalam penandatanganan ini nanti Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan akan memperoleh pinjaman Rp95 miliar untuk Pasar Tuasona dengan jangka waktu 5 tahun dan pembangunan tiga ruas jalan di Halmaher senilai Rp90,63 miliar.
"Sementara untuk Kabupaten Tabanan 201 m jangka waktu 8 tahun untuk RS Daerah kabupaten tabanan," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
