JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perbankan untuk kembali menurunkan suku bunga deposito. Dengan demikian, maka dana nasabah yang mengendap di instrumen deposito dapat beralih kepada instrumen investasi lainnya.
"Target kita ada keseimbangan, kesesuaian jadi tingkat deposito supaya lebih bersaing dengan negara sekitar kita," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, (2/1/2017).
Jusuf Kalla mendorong dana nasabah yang ada di instrumen deposito dapat diputar untuk perkembangan sektor riil. Dengan demikian, penggunaan dana tersebut akan lebih efisien, karena sektor riil sangat berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi. "Kalau kita ketinggian punya bunga nanti kita tidak efesien, nanti butuh waktu," jelas dia.
Baca Juga: Banyak yang Diperhitungkan, Alasan Bunga Kredit Lebih Susah Turun ketimbang Deposito
Jusuf Kalla juga menyebutkan bahwa secara perlahan Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate, dengan harapan dapat diikuti dengan penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit.
Sebagai catatan,sejak awal 2016, BI telah menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 200 bps. Kini suku bunga acuan BI berada di angka 4,25%.
Sayangnya, penurunan suku bunga deposito dan suku bunga perbankan cenderung lambat. Tercatat sejak Januari 2016 suku bunga deposito hanya turun 93 bps. Sedangkan, suku bunga kredit bergerak lebih lambat yakni baru mencapai 69 bps.
(Martin Bagya Kertiyasa)