Di sisi lain, Bulog hanya mampu menyerap gabah petani sebanyak 2,46 juta ton setara beras hingga 27 Desember 2017. Jumlah itu setara dengan 55% dari target yang ditetapkan untuk tahun 2017, yakni 4,47 juta ton.
Serapan rendah itu terjadi karena tahun lalu perusahaan plat merah tersebut hanya menunggu suplai datang. Di tahun 2018, Andrianto mengatakan, Bulog akan lebih proaktif dalam menyerap gabah petani.
Ia optimistis, Bulog dapat melakukan penyerapan gabah lebih optimal karena di tahun ini skema pengadaan akan dilakukan dengan kerangka komersil, tidak lagi memakai kerangka Public Service Obligation (PSO) yang harganya sudah ditentukan pemerintah.
(Fakhri Rezy)