Tiga keuntungan tersebut yakni menurunkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), menghemat waktu, dan mengurangi polusi.
"Kan kalau menggunakan BBM kan polusinya lebih banyak, tantangannya kereta ini kan pakai listrik, listrik kan pakai BBM juga tapi kan bisa menggunakan batubara atau geotermal yang kita enggak perlu impor," katanya.
Baca juga: Tak Ingin Andalkan PSO, Kereta Bandara Cari Pengiklan
Jonan menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di gerbong untuk sekaligus meninjau fasilitas dan tingkat kenyamanannya.
Bahkan mantan menteri perhubungan itu juga menyempatkan diri untuk turun sesaat di Stasiun Batu Ceper untuk memantau langsung perkembangan stasiun dan fasilitas pendukungnya yang masih dalam tahap pembangunan.
Ia berpendapat secara keseluruhan amat puas dengan keberadaan kereta bandara yang pernah dirintisnya sejak akhir 2011 saat ia menjabat sebagai dirut PT KAI.
Selain itu, stasiun juga dianggapnya telah sesuai dengan standar internasional meskipun ia belum secara langsung merasakan pelayanan saat penumpang dalam keadaan ramai atau "peak".
Harga tiket kereta sebesar Rp70.000 pun dinilainya tidak terlalu mahal atau sesuai dengan rata-rata harga kereta serupa di luar negeri.