"Kami optimistis kondisi bisa lebih baik. Sinyal positif dan masyarakat semakin dewasa untuk tidak mengaitkan politik dengan ekonomi apalagi properti," ujarnya saat dihubungi Okezone, belum lama ini.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti mengatakan, pada kondisi properti yang mulai rebound pada tahun depan, dirinya optimistis minat masyarakat terhadap rumah subsidi akan meningkat. Meskipun pada tahun depan, harga rumah subsidi akan naik 5%.
Seperti diketahui, untuk Wilayah Jawa (kecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) naik menjadi Rp130 juta pada 2018 dari harga sebelumnya Rp123 juta. Sementara untuk wilayah Sumatera (kecuali Kepulauan Riau dan Bangka Belitung) harga rumah menjadi Rp130 juta dari harga sebelumnya (2017) yang hanya sebesar Rp123 juta.
Untuk wilayah Kalimantan akan meningkat menjadi Rp142 juta pada 2018 mendatang. Sementara Sulawesi pada 2018 harga rumah subsidi akan meningkat menjadi Rp136 juta.
Kemudian wilayah Maluku dan Maluku Utara akan meningkat menjadi Rp148,5 juta dari tahun 2017 yang hanya sebesar Rp141 juta.