Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jabodetabek, Hunian Favorit Jadi Incaran Generasi Milenial

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 24 Januari 2018 |10:09 WIB
Jabodetabek, Hunian Favorit Jadi Incaran Generasi Milenial
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pasar properti Indonesia pada tahun ini disebut sejumlah kalangan akan lebih menarik dan prospektif dibandingkan tahun 2017 lalu. Bicara lokasi, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) masih menjadi area favorit incaran konsumen.

Konsep properti Indonesia yang diminati masyarakat, terutama generasi milenial, saat mencari hunian umumnya tak hanya mengutamakan bentuk bangunannya. Sebenarnya ada banyak sekali pertimbangan psikologis sebagai faktor yang tepat untuk memilih sebuah hunian.

 Baca juga: Developer Asing dan Generasi Milenial Jadi Tantangan Industri Properti di Tahun Politik

Di samping pemilihan spesifikasi bangunan dan lokasinya, saat ini konsumen mulai peka saat memilih desain dan konsep properti yang ditawarkan pengembang. Maka dari itu, cermat mengetahui kebutuhan pasar merupakan kunci paling utama yang wajib dimiliki developer sebelum membangun proyek hunian.

Untuk lokasi, Jabodetabek masih menjadi lokasi incaran bagi responden yang membeli rumah, dengan Jakarta berada di posisi teratas, disusul Bogor. Di luar Jabodetabek, Bandung menjadi kota favorit selanjutnya. Kemudian disusul Surabaya dan Semarang.

Terkait harga, pasar properti di Indonesia ke depannya masih didominasi hunian dengan harga di bawah Rp1 miliar per unitnya. Kaum milenial pun mengincar tempat tinggal dengan harga menengah tersebut.

 Baca juga: Tren Properti 2018, Rumah Jenis Klaster di Bawah Rp700 Juta Paling Dicari

Menurut pengamat properti Panangian Simanungkalit, orientasi pengembang pada tahun ini mengarah pada pembangunan produk properti yang bisa dijangkau pasar generasi milenial. Apalagi segmen ini berpotensi untuk terus tumbuh hingga sepuluh tahun mendatang. Daya beli kelompok milenial, lanjut dia, didukung oleh orang tua yang sudah mapan secara ekonomi.

Kemampuan mereka dalam membeli properti hanya berkisar antara Rp500 juta sampai Rp1 miliar. “Namun, jumlah penduduk dari segmentasi ini akan terus bertambah secara signifikan karena adanya bonus demografi sehingga berpengaruh terhadap industri ini,” tutur Panangian.

 Baca juga: Industri Properti Diramal Bakal Cerah di Tahun Anjing Tanah, Ini Penjelasan Feng Shui

Serpong di kawasan Tangerang, banyak menjadi pilihan masyarakat dan pengembang untuk membangun hunian. Kawasan ini memiliki akses tol langsung dan memiliki fasilitas penunjang yang lengkap sehingga penghuni rumah maupun apartemen bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan hidup.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement