JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat adanya pertumbuhan investor sebesar 25,24% atau 1,1 juta dibandingkan dengan bulan November tahun sebelumnya. Dari angka 1,1 juta investor ternyata didominasi oleh usia muda yakni kisaran 21 tahun-30 tahun. Totalnya Mereka angkanya mencapai 26,24%.
Dengan data tersebut maka terbukti geliat anak muda zaman now semakin tinggi terhadap pasar saham di Indonesia. Hal ini juga disambut baik oleh komunitas Investor Muda yang didirikan oleh empat pemuda yang memiliki visi yang sama dalam mengembangkan para investor saham yang berjiwa muda.
Chief Executive Officer Investor Muda Jason Gozali mengatakan, sangat mudah menjadi investor muda. Selain itu juga tidak perlu uang yang banyak, cukup menyisihkan 25% dari kemampuan.
Baca Juga: Pengusaha Muda Mulai Minat Cari Dana Lewat Go Public
"Pertama harus berani melangkah, kedua kita mesti coba tiap bulan sisihkan 20%-25% penghasilan bulanan kita, lalu investasikan ke saham," ungkapnya di Kantor Okezone, Rabu (7/2/2018).
Dia juga menjelaskan, anak muda yang ingin masuk pasar modal tidak harus menanam kan dananya di saham, karena masih banyak instrumen investasi lainnya.
"Sebenarnya enggak harus saham, kita boleh mencari instrumen investasi apa pun," jelas dia.
Tapi dia menekankan, jangan asal memilih instrumen investasi tetapi harus dilihat dengan betul.
Baca Juga: IDX Incubator Menuju Startup Masuk Bursa
"Lihat yang dalam 5 tahun terakhir bisa memberikan imbal hasil minimal 15% sampai 20% secara konsisten setiap tahun. Salah satunya memang saham, tapi ada beberapa instrumen investasi lain yang juga bisa memberikan seperti itu," kata dia.
Namun, dia sendiri mengakui, sampai saat ini masih sangat nyaman untuk menanamkan uangnya di saham. Alasannya, imbal paling besar jika dikelola dengan baik.
"Tapi bagi saya memang yang aman dari segi regulasi dan pajak ya saham," tukasnya. (lid)
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)