JAKARTA - Anak muda zaman sekarang semakin menggeliat untuk masuk ke Pasar Modal. Hal ini terlihat dari data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang mencatat investor di dominasi oleh kids zaman now dengan range usia 21 tahun-30 tahun.
Chief Executive Officer Investor Muda Jason Gozali mengatakan, untuk menjadi investor muda tidaklah susah. Karena tidak perlu anggaran yang besar, cukup hanya menyisakan uang tabungan saja.
Bahkan ada juga instrumen investasi yang cukup dengan menyisihkan Rp100.000 per bulannya. Instrumen tersebut adalah reksa dana.
Baca Juga: 76,55% Investor Pasar Modal Terpusat di Jawa
"Kalau penghasilannya masih sedikit misalnya hanya mampu menabung Rp100.000 per bulan, lebih baik jangan lagsung ke saham tapi kita cari reksa dana saham," ungkapnya di Kantor Okezone, Rabu (7/2/2018).
Dia menjelaskan reksa dana ini lebih murah dikarenakan kita membeli saham berbarengan dengan ribuan investor lainnya. Jadi dia menilai ini bahkan sangat cocok dicoba oleh mahasiswa yang belum memiliki penghasilan bulanan yang besar.
Selain itu, dia mengatakan dalam memilih reksa dana juga harus teliti dan jangan asal pilih. "Jadi kalau milih reksa dana emang banyak sekali nih. Pertama kita cek dalam masa krisis 2008, reksa dana mana yang masih bisa bertahan, karena disitu kita bisa lihat dari rekam jejak mereka, kan gimana dalam masa-masa krisis mereka bisa hadapai," jelasnya.
Baca Juga: Pengusaha Muda Mulai Minat Cari Dana Lewat Go Public
Menurutnya, saat reksa dana tersebut bisa menghadapi krisis dan bertahan sampai saat ini, berarti mengindikasikan reksa dana tersebut dikelola oleh manager investasi yang baik.
"Abis itu kita cek, dalam 5 tahun terakhir beberapa kali dia bisa mengalahkan performa indeks, kalau dalam 5 tahun dia di atas indeks berarti manager investasinya bagus, itu untuk reksa dana," tukasnya. (lid)
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)