JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menerangkan perkembangan terkini perekonomian dunia. Hal ini disampaikan di hadapan investor yang hadir di Mandiri Investment Forum (MIF) 2018.
Agus mengatakan, outlook ekonomi dunia saat ini agak sedikit bergeser ke sisi atas dengan melihat kebijakan pemotongan pajak Amerika Serikat (AS) dan membaiknya perekonomian China dan India.
Baca Juga: Kenaikan Harga Batu Bara Berkah bagi Industri Properti, Kok Bisa?
Data Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) terbaru menunjukkan revisi ke atas perekonomian global. IMF meramalkan ekonomi global tumbuh 3,9% atau lebih tinggi dari ramalan sebelumnya 3,7%.
"Ekonomi global mempengaruhi perdagangan dunia dan mengakomodasi pertumbuhan internasional. Di mana saat ini harga batubara, logam meningkat dikarenakan permintaan yang tinggi dari Tiongkok," tuturnya, di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Baca Juga: Realisasi Produksi Batu Bara Tak Capai Target, Tercatat 461 Juta Ton
Bagi Indonesia, membaiknya ekonomi global membuat ekspor minyak dan gas (migas) diproyeksikan trennya akan naik 0,5% tahun ini, setelah naik hampir 22% di 2017. Selain itu, harga minyak naik juga ikut naik sejalan kebijakan negara-negara ekspor minyak yang tergabung dalam OPEC dan nonOPEC.
Dia melanjutkan, ada hal-hal yang mesti diwaspadai dalam membaiknya perekonomian dunia. Di mana otoritas keuangan Amerika Serikat merespons hal tersebut dengan rencana akan menaikan Fed Fund Rate sebanyak tiga kali di tahun ini. Kemudian, Inggris Raya juga memperkenalkan kebijakan yang kuat, begitu juga Bank Sentral Eropa.
Baca Juga: Pabrik Gasifikasi Batu Bara Besutan PTBA Mulai Dibangun Akhir 2018
"Momentum ini telah menguat ekonomi kita di semester II 2017, setelah sebelumnya kesulitan di semester I. Ekspor gerakan investasi, strategi pemerintah mengakselerasi belanja dan good goverment dan kebijakan ini ternyata mampu meningkatkan ekonomi di kuartal IV," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)