JAKARTA - Presiden Jokowi terus menyoroti kinerja ekspor Indonesia yang masih belum mencerminkan Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang sesungguhnya. Pasalnya, ekspor Indonesia masih keok dibandingkan negara-negara sekelas Filipina.
"Masa Indonesia kalah dengan Malaysia, Thailand, Filipin, apa yang keliru? Karena kita monoton, tidak pernah melakukan terobosan," kata dia di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2/2018).
"Dengan Vietnam (ekspor) kita separuhnya. Padahal di Asia hanya kita yang masuk G20, tapi ekspor kita kalah. Kalau tidak ada terobosan, kita kalah sama Kamboja sama Laos," tambah dia.
Baca Juga: Ekspor Desember 2017 Capai USD14,79 Miliar
Menurut Jokowi, hal ini tidak terlepas dari masih fokusnya Indonesia menggarap pasar-pasar besar, padahal banyak pasar-pasar non-tradisional yang memiliki potensi tinggi. Sayangnya, ekspor ke negara-negara tersebut tidak dimaksimalkan oleh Indonesia.
"Kemarin setelah kunjungan ke beberapa negara, Asia Selatan, saya kaget juga bahwa masih banyak negara-negara kita pandang sebelah mata, tapi punya pontesi besar," katanya.
Dia mencontohkan Pakistan, yang memiliki penduduk 210 juta atau Bangladesh yang punya 160 juta penduduk. Dengan pertumbhan ekonomi Bangladesh sebesar 7,2% dan Pakistan hampir 7%, maka kedua negara tersebut menjadi negara dengan nilai ekonomi yang tinggi.
"Belum yang ada di Afrika, penduduk banyak, ekonomi baik. Enggak pernah kita garap secara serius. Ini pasar yang sangat besar, jangan dipandang sebelah mata potensi pasar," jelas dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sindir Mendag: Ekspor RI Kalah dari Tetangga
Oleh karena itu, Jokowi pun meminta kementerian terkait aktif untuk melaporkan negara-negara yang berpotensi menjadi tujuan ekpor baru. Menurutnya, kunci meningkatkan ekonomi Indonesia berasal dari dua sumber.
Pertama, adalah peningkatan investasi, sementara sumber yang kedua berasal dari peningkatan ekspor. "APBN meningkat tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dua itu saja, enggak ada yang lain," kata Jokowi.
"Jadi diplomasi ekonomi kita harus jalan. Saya tidak mau kalah dengan negara-negara tadi, kita ini negara besar potensi kita banyak," tukas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menyindir dan menyebut ada yang salah dengan ekspor Indonesia yang masih kalah dengan negara tetangga di ASEAN. Presiden menyebut ekspor Indonesia pada 2017 mencapai USD145 miliar masih kalah dengan Thailand yang mencapai USD231 miliar, Malaysia USD184 miliar dan Vietnam yang mencapai USD160 miliar.