Republik Kongo
Jumlah budak modern di negara ini diperkirakan mencapai 873.100 orang atau setara 1,13% jumlah populasi Republik Kongo. Menurut survey ini, Republik Kongo adalah salah satu negara yang pemerintahnya paling sedikit mengambil tindakan terkait perbudakan modern. Hal ini didasarkan pada tingkat keterlibatan pemerintah dalam penanganan masalah perbudakan modern, rendahnya keinginan politik, atau tingginya tingkat konflik dan ketidakstabilan politik.
Nigeria
Di Nigeria, jumlah budak modern diperkirakan mencapai 875.500 orang atau setara dengan 0,48% jumlah populasi. Di Nigeria, para perempuan (yang kadang di bawah umur) seringkali diiming-imingi akan diberi pekerjaan di Eropa. Namun sesampainya di Eropa, mereka justru dijadikan pekerja seks komersial. Ironisnya, yang membawa mereka ke Eropa untuk dijadikan pekerja seks adalah perempuan "madam" asal Nigeria juga yang lebih tua dan merupakan pemilik rumah bordil di Eropa. Menurut laporan Uni Eropa, pada 2014, 60% pekerja seks perempuan di Italia dan Belgia berasal dari Nigeria.
Rusia
Dengan budak modern diperkirakan mencapai 1.531.300 Jumlah budak modern di Negeri Beruang Merah diperkirakan mencapai 1.048.500 orang atau setara dengan 0,73% jumlah populasi. Kebanyakan budak modern di Rusia berasal dari negara-negara pecahan Uni Soviet, misalnya Tajikistan, Kyrgyzstan dan Uzbekistan. Berdasarkan laporan dari U.S. State Department pada 2013, ribuan warga dari Korea Utara juga dipaksa bekerja di industri kayu di Rusia, dan ironisnya praktik ini disetujui oleh kedua negara.
Korea Utara
Jumlah budak modern di Korea Utara diperkirakan mencapai 1.100.000 orang atau setara dengan 4,3% jumlah populasi. Jika dilihat dari persentasenya, Korea Utara adalah negara dengan persentase budak modern tertinggi disusul oleh Uzbekistan dengan 3,97% dan Kamboja dengan 1,65%. Menurut data PBB 2015 yang dikutip oleh dw.com, lebih dari 50.000 warga Korea Utara dipaksa bekerja ke luar negeri dengan kondisi yang menyerupai perbudakan.