JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) pada 2017 memperoleh laba bersih sebesar Rp3 triliun atau naik 43% jika dibandingkan tahun 2016.
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pen dapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang meningkat 2,6% menjadi Rp12,4 triliun, peningkatan dari pendapatan nonbunga (non-interest income/NoII) sebesar 18,8% menjadi Rp3,4 triliun, dan penurunan pada biaya pencadangan sebesar 18,% (YoY ).
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, pendapatan operasional naik 5,6%, sementara biaya dapat ditekan dan hanya naik sebesar 2,1%. Peningkatan progresif dalam pengelolaan kualitas aset berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 18,%.
Baca Juga: Adopsi Digital Perbankan, CIMB Niaga Berencana Kurangi Kantor Cabang
“Hasilnya, laba bersih tumbuh 43% menjadi Rp3 triliun. Kami terus mengedepankan prinsip kehati-hatian terkait pertumbuhan kredit sejalan dengan perekonomian Indonesia dengan tetap memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama,” ujar Tigor di Jakarta.
Dengan total aset mencapai Rp266,3 triliun per 31 Desember 2017, naik sebesar 10,2%. CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset. Adapun jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,8% mencapai Rp185,1 triliun per 31 Desember 2017.