Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Naik berkat Permintaan AS yang Kuat

Antara , Jurnalis-Selasa, 27 Februari 2018 |07:29 WIB
Harga Minyak Naik berkat Permintaan AS yang Kuat
A
A
A

NEW YORK  - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencapai tertinggi tiga minggu, didukung oleh permintaan AS yang kuat. Harga minyak juga terdorong komentar Arab Saudi yang menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengekang produksi sejalan dengan upaya-upaya yang dipimpin oleh OPEC.

Patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman April meningkat USD0,19 menjadi ditutup pada USD67,50 per barel di London ICE Futures Exchange. Selama sesi berlangsung, Brent mencapai level tertinggi tiga minggu di USD67,90.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dekati Level Tertinggi 2 Mingguan

Sementara itu, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan April, naik USD0,36 menjadi menetap pada USD63,91 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mencapai level tertinggi 20 hari di USD64,24.

Kedua acuan tersebut meningkat pekan lalu - Brent naik hampir 4% dan WTI naik sebesar 3%.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tersengat Anjloknya Pasokan AS

"Hari ini dan minggu ini akan menjadi penting untuk menjawab pertanyaan, apakah akan terjadi koreksi pasar atau apakah ini merupakan kembalinya tren kenaikan?" kata Walter Zimmerman, kepala analis teknikal di United-ICAP.

Harga-harga tersebut didukung oleh Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih, yang mengatakan pada Sabtu (24/2) bahwa produksi minyak mentah Januari-Maret di negara tersebut akan jauh di bawah tingkat batas produksi, dengan ekspor rata-rata kurang dari tujuh juta barel per hari.

Baca Juga: Harga Minyak Bervariasi Jelang Data Persediaan AS

Dia mengatakan Arab Saudi berharap OPEC dan sekutu-sekutunya dapat mengurangi produksi tahun depan dan menciptakan kerangka kerja permanen untuk menstabilkan pasar minyak, setelah kesepakatan mengenai pemotongan pasokan berakhir tahun ini.

Namun demikian, kemungkinan berakhirnya pemotongan produksi, merupakan perkembangan "bearish" jangka panjang, kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement