Khusus pengerjaan proyek infrastruktur tersebut, lanjut CIK, ditargetkan rampung sebelum Oktober 2018. Dengan perputaran ekonomi yang besar itu, CIK optimistis pertumbuhan ekonomi di Bali akan tumbuh kisaran 6,0 hingga 6,4%.
Proyeksi itu sekaligus diharapkan memperbaiki pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata triwulan IV tahun 2017 yang sempat melemah mencapai 4,01% karena terdampak aktivitas Gunung Agung.
Selama tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi akhir tahun sehingga total mencapai 5,59%.
Baca Juga : Penuh Limbah, Menko Luhut Angkat Isu Sungai Citarum di Markas IMF
Sementara itu Ketua Satuan Tugas Pertemuan IMF dan Bank Dunia Peter Jacobs menambahkan nilai Rp5,7 trilun tersebut bukan merupakan biaya yang dikeluarkan melainkan manfaat yang akan diterima masyarakat khususnya di Bali.
Pemerintah, kata dia, mengeluarkan dana Rp800 miliar lebih untuk pertemuan tahunan yang dihadiri 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia itu.
"Perputaran ekonomi itu akan menolong pertumbuhan ekonomi Bali. Itu merupakan dampak pertama, belum termasuk dampak lanjutannya," ucap Peter usai mendampingi kunjungan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde di BNDCC.
(feb)
(Rani Hardjanti)