Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Manfaat Transaksi Non-Tunai, Jakarta Bakal Untung USD4,6 Miliar Per Tahun

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Jum'at, 02 Maret 2018 |12:14 WIB
Manfaat Transaksi Non-Tunai, Jakarta Bakal Untung USD4,6 Miliar Per Tahun
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA – Kampanye gerakan pembayaran nontunai yang digagas pemerintah menuai pro dan kontra di masyarakat. Namun demikian, hal tersebut diyakini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia khususnya. Hal inipun didasarkan kajian studi yang dilakukan Visa sebagai perusahaan pembayaran digital terkemuka di dunia terhadap 100 kota mengemukakan, transisi menuju pembayaran elektronik, seperti kartu ataupun mobile payment dapat mendatangkan manfaat (net benefit) hingga US$ 470 miliar per tahun, atau setara dengan 3% dari rata-rata PDB di kota-kota tersebut.

Jakarta sebagai salah satu dari 100 kota yang diteliti diprediksi dapat mendulang manfaat dari menerapkan pembayaran digital yang lebih besar. Perekonomian Jakarta diperkirakan dapat memperoleh manfaat langsung (direct net benefit) sebesar USD4,6 miliar per tahun dengan melakukan transisi ke tingkat tercapainya penggunaan non-tunai atau achievable level of cashlessness dari level kematangan digital saat ini yang adalah cash centric untuk kota Jakarta.

Ellen Richey selaku Vice Chairman and Chief Risk Officer Visa dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, manfaat langsung bagi konsumen diestimasi mencapai USD0,1 miliar per tahun diperoleh dari penghematan waktu dalam bertransaksi dan penurunan kejahatan menyangkut uang tunai. “Pelaku usaha juga akan menikmati manfaat langsung hingga USD3,7 miliar karena proses pembayaran yang lebih singkat dan meningkatnya penjualan,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga berkesempatan mendapatkan manfaat langsung hingga USD0,8 miliar dari pendapatan pajak yang meningkat, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dan biaya peradilan kejahatan kriminal yang lebih rendah. Menurutnya, studi ini menunjukkan berbagai manfaat nyata bagi konsumen, pelaku usaha dan pemerintah yang mengadopsi pembayaran elektronik secara intensif.

Masyarakat yang beralih ke pembayaran digital, kata Ellen, akan merasakan sejumlah manfaat langsung, berupa pertumbuhan ekonomi, penurunan tingkat kejahatan, peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan upah, serta perbaikan produktivitas kerja. Hasil studi ini sejalan dengan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia pada tahun 2014.

Studi ini menyoroti pentingnya GNNT yang akan memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang lebih luas. “Visa telah mendukung GNNT melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk dapat memastikan transisi menuju masyarakat non-tunai dapat berjalan efisien dan lancar,”kata Riko Abdurrahman, selaku President Director PT. Visa Worldwide Indonesia.

Dijelaskannya, dampak positif dari meningkatnya pembayaran elektronik tidak hanya sebatas manfaat finansial bagi konsumen, pelaku usaha dan pemerintah. Peralihan menuju pembayaran elektronik juga dapat juga menjadi katalisator bagi kemajuan perekonomian di kota-kota besar tersebut, termasuk peningkatan PDB, lapangan pekerjaan, upah, dan produktivitas.

(Risna Nur Rahayu)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement