Share

Pindad Bakal Produksi Ratusan Alat Pertanian

Koran SINDO, Jurnalis · Jum'at 02 Maret 2018 12:13 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 02 320 1866930 pindad-bakal-produksi-ratusan-alat-pertanian-xuVDNzzagr.jpg Foto: Koran Sindo

BANDUNG – PT Pindad (Persero) kini bukan saja membidik pangsa pasar produksi alat pertahanan dan keamanan (hankam) saja. 

Perusahaan strategis nasional ini juga merambah ke sektor lain dengan membuat ratusan alat pertanian. Hal ini untuk memenuhi ke bu - tuhan mesin pertanian di Indonesia yang selama ini masih impor. Direktur Bisnis Produk dan Industrial PT Pindad Heru Puryanto mengatakan, pihaknya terus memperbesar porsi bisnis komersial non-pertahanan dan keamanan (hamkam) dalam rangka mendukung pembangunan pemerintah. 

Salah satunya melalui pengembangan produk pertanian dan alat berat. “Kami akan memproduksi mesin-mesin pertanian yang selama ini masih dipenuhi produk impor. Ini upaya kami mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di dalam negeri. 

Saat ini, komposisi produksi non hamkam masih 30%, kami akan terus tingkatkan menjadi sekitar 50%,” kata Heru di kawasan Pabrik Pindad, Kota Bandung, kemarin. Menurut dia, mesin pertanian yang tahun ini sedang dan telah dikembangkan Pindad antara lain traktor multiguna roda 4 (PTM45), mesin penanam biji-bijian (Rotatanam PR1800), dan mesin pemanen padi dan jagung (Combine Harvester PP160). 

Untuk traktor multiguna PTM45 dan Rotatanam PR1800, diakuinya sudah terjual ke pasaran. Pindad, lanjut dia, pada tahap awal akan memproduksi sekitar 200 unit mesin pertanian berbagai jenis. Walaupun, di akui Heru, dari sisi kapasitas produksi, Pindad mampu membuat rata-rata 500 unit alat pertanian per tahun untuk setiap jenis mesin. 

“Kami memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Gedung sudah punya. Alat sudah ada. Investasi terbesar memang untuk lini gedung,” sebutnya. Diakui dia, dari sisi harga, produk alat pertanian buatan Pindad, akan lebih bersaing ketimbang produk impor. Untuk produk pertanian ini, Pindad akan menggunakan komponen dalam negeri sekitar 30%. 

Namun, kadarnya tidak menutup kemungkinan akan dinaikkan lagi sesuai kebutuhan dan dinamika pasar Indonesia. Masuknya Pindad menggarap alat dan mesin pertanian, tak lepas dari potensi pasar Indonesia yang cukup menjanjikan. Lahan pertanian di Indonesia cukup luas, dan mayoritas masih menggunakan cara tradisional untuk menggarap. 

Penggunaan alat dan mesin pertanian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. “Saat ini kan petani semakin sulit. Kadang mau menanam dan panen tidak ada orang. Karena sebagian besar warganya sudah kerja di kota. Alat-alat ini, akan mengantikan mereka.

Follow Berita Okezone di Google News

Memang butuh waktu untuk memperkenalkan kepada petani,” imbuh dia. Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Pending Dadih Permana mengatakan, modernisasi pertanian di Indonesia membutuhkan beckup industri dalam negeri. 

Pindad, lanjut dia, memiliki kemampuan memproduksi alat-alat pada bidang tersebut, sesuai kemampuannya memproduksi manufaktur per tahanan. “Sebenarnya kami sudah menggunakan beberapa alat pertanian buatan Pindad dari tahun kemarin. Misalnya traktor multiguna, beko, dan lainnya. 

Kemampuannya cukup bagus, karena bisa untuk mengolah tanah dan perbaiki irigasi. Ke depan akan banyak alat-alat buatan Pindad yang bisa dimanfaatkan,” jelas dia. Diakuinya, harga untuk membeli alat tersebut akan sulit dijangkau oleh para petani. Ke depan, pihaknya akan membentuk badan layanan umum (BLU) pembiayaan. 

BLU tersebut nantinya diarahkan untuk membiayai pengadaan alat-alat pertanian bagi petani di Indonesia. Sehingga, pemerintah tidak lagi perlu menggunakan dana APBN untuk pengadaan alat pertanian. 

“Saat ini masih proses. Nanti ruang lingkupnya membantu kelompok tani mengakses peralatan pertanian melalui BLU ini. Tahap awal, RP250 miliar. Dengan dana itu, harapannya bisa digulirkan sampai Rp1 triliun. Sehingga dana APBN yang tersedia bisa dipakai untuk kegiatan lainnya,” imbuh dia. 

(arif budianto)

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini