JAKARTA - Perusahaan energi, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang 2017. Laba perseroan mampu melesat sebesar 44,43% tahun lalu.
Mengutip keterbukaan informasi, Rabu (7/3/2018), perseroan dengan kode emiten ADRO ini mampu mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD483,3 juta atau setara dengan Rp6,52 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar USD334,6 juta.
Kenaikan laba ini didorong kenaikan pendapatan perseroan sepanjang tahun 2017 sebesar USD3,25 miliar naik sebesar 29% dari tahun lalu USD2,52 miliar. Adapun divisi pertambangan dan penjualan batubara berkontribusi sebesar 93% kepada pendapatan.
Baca Juga: Adaro Turunkan Produksi Batu Bara saat Harga Membaik
Tercatat sepanjang tahun 2017, Adaro memproduksi 51,79 metrik ton dan menjual 51,82 metrik ton batubara di tahun 2017 dari seluruh tambang perseroan.
Presiden Direktur&Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, tahun 2017 adalah tahun yang sangat berarti bagi perseroan karena menandai 25 tahun operasional Adaro.
"Meskipun kondisi cuaca menantang sepanjang tahun, kami mampu mempertahankan pasokan serta kesehatan keuangan perusahaan," ujarnya.
Dia menuturkan, perseroan memiliki optimisme di 2018 untuk menangkap peluang yang ditawarkan oleh pasar untuk menopang pertumbuhan perseroan.
Baca Juga: Adaro Kucurkan Rp1,56 T Akuisisi 2 Anak Usaha BHP Minerals
Sementara itu, EBITDA perseroan naik 47% menjadi USD1,31 miliar yang didorong oleh kenaikan rata-rata harga jual (ASP) sepanjang tahun.
Total aset perseroan naik menjadi USD6,81 miliar dari posisi aset tahun lalu sebesar USD6,52 miliar. Sedangkan total liabilitas turun dari USD2,73 miliar menjadi USD2,72 miliar di 2017.
(ulf)
(Rani Hardjanti)