Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menko Darmin Sebut Vietnam Lebih Ramah Investasi daripada Indonesia

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 28 Maret 2018 |15:41 WIB
Menko Darmin Sebut Vietnam Lebih Ramah Investasi daripada Indonesia
Menko Darmin Nasution. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut proses perizinan di Indonesia masih terlalu rumit. Hal tersebut pula yang membuat para investor enggan menggelontorkan uangnya ke Indonesia.

Menurut Darmin, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan negara tetangga Vietnam. Padahal, pengurusan izin di Vietnam relatif lebih terbuka dan responsif terhadap investor.

"Coba pergi ke Vietnam, tidak akan dibiarkan investor mendatangi kantor pemerintah urus sendiri, mereka pasti ditemani. Mereka yang atur waktunya, mereka antar kalau harus ketemu," ujarnya dalam acara rapat kerja pemerintah daerah dan DPRD di Jakarta International Expo (JI-Expo), Jakarta, Selasa (28/3/2018).

Baca Juga: Aturan Berbelit, Presiden Jokowi: Perubahan Dunia yang Cepat Justru Menjerat Kita Sendiri

Sementara di Indonesia, lanjut Darmin, investor justru tidak diberikan pendampingan saat mengajukan izin investasi. Tidak adanya pendampingan, justru akan membuat adanya miss komunikasi antar Kementerian dan lembaga.

"Secara sederhana, perizinan Indonesia dikenal oleh para investor baik dalam negeri maupun investor dalam negeri, perizinan itu tidak ada pengawalan sama sekali. Investor datang, dia pergi ke BKPM atau PTSP daerah, ya sudah, dia urus satu per satu. Urus satu, baru yang lain," kata Darmin

"Jadi ada kecenderungan malah investasi di bidang industri, Menperin enggak tahu sama sekali. Investasi yang kesekian tahun ini, sekarang ada di mana, nyangkut di mana? Sedang diproses di pusat atau daerah. Artinya, tidak ada pengawalan. Kita tidak peduli," imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement