Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ganjil-Genap Diberlakukan Tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang, Ini Pertimbangannya

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 05 April 2018 |17:48 WIB
Ganjil-Genap Diberlakukan Tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang, Ini Pertimbangannya
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana memberlakukan aturan ganjil genap pada jalan Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang. Pemberlakukan aturan yang akan dimulai pada awal Mei 2018 tersebut disebabkan beberapa hal. 

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, wacana pemberlakukan ganjil genap pada dua jalan tol tersebut karenakan sudah terlalu padat. Sebagai salah satu contoh pada jalan tol Jagorawi, volume capacity  (VC) sudah berada di atas angka rata rata yakni 0,8%. 

Bahkan, Lalu Lintas Harian Rata-rata pada jalan tol tersebut hampir semuanya berada di angka 1.000 kendaraan setiap hari. Berdasarkan data Jasa Marga, pada Gerbang Tol (GT) Karanggan yang merupakan jumlah terminim setiap harinya ada 1.189 kendaraan yang masuk, sedangkan GT  Cibubur 2, ada hampir 34.278 kendaraan yang masuk setiap harinya. 

"Jakarta Tangerang Jasa Marga sering kali melakukan contraflow saya fikir ini perlu dilakukan perbaikan perbaikan. Berdasarkan pertimbangan pertimbangan tadi kami akan hadir (ganjil genap) di Jagorawi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Baca Juga : Pemerintah Terapkan Ganjil Genap di Tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang pada Mei 2018

Sementara itu, untuk Tol Jakarta Tangerang, hampir semua rata-rata VC kendaraan yang masuk juga berada diangka 0,8%. Padahal pada jalan tol Tangerang-Jakarta batas minimal VC adalah 0,8%. 

Berdasarkan data Jasa Marga, VC Ratio kendaraan yang masuk via Tomang-Kebon Jeruk yang paling besar. Kendaraan yang menuju Merak melalui Tomang-Kebon Jeruk mencapai 1,25% sedangkan yang menuju ke Jakarta mencapai 1,30%. Sementara jika berdasarkan LHR, ada dua Gerbang tol yang menurutnya memiliki trafifc tertinggi. Adalah Kunciran dua dan Tangerang dua yang memiliki traffic LHR terpadat.

"Kunciran dua dan Tangerang dua karena traffic-nya cukup besar. Harapan kami dengan pengendalian ini kinerja tranportasi bisa semakin meningkat," jelasnya. 

Pemberlakuan ganjil genap juga sebagai komitmen pemerintah salah mensukseskan event olahraga terbesar se-Asia yakni Asian Games 2018. Pada event kali ini, salah satu veneu yang akan di pakai untuk tempat bertanding adalah Jakarta. 

Baca Juga : Pembebasan Lahan Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2018

"Kita berlakukan ini mengatur transportasi juga untuk mendukung Asian games 2018 yang kita menjadi tuan rumahnya," jelasnya. 

Salah satu yang menjadi catatan dari pihak penyelenggara adalah mengenai kelancaran kendaraan atlet. Dalam Key Performance Indicator (KPI) atlet harus bergerak ke satu titik (wisma atlet) ke Veneu pertandingan tidak boleh melebihi 30 menit. 

"Kenapa harus melakukan pengaturan lalu lintas (ganjil genap) seperti ini, karena saat Asian Games Anda KPI di mana atlet harus bergerak ke satu titik tidak boleh lebih dari 30 menit," jelasnya

(feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement