Tito menyebut pasar tidak lesu, akan tetapi yang terjadi adalah pelaku pasar cenderung wait and see dalam merespons ketidakpastian di pasar. "Bukan pasar lesu, tapi orang yang mengalami uncertainty cenderung waiting, nunggu, tapi tetep laku (saham)," ujar dia.

Sebelumnya, Tito mengatakan, untuk menghadapi kondisi pasar yang tengah bergejolak, maka pelaku pasar hendaknya membekali diri dengan informasi, yang berkaitan dengan kondisi pasar serta sentimen global yang menyebabkan gejolak.
Menurutnya, pendalaman informasi ini juga tengah dilakukan oleh BEI. Tito menambahkan, pihaknya juga tengah mempelajari kondisi pasar saat ini. Sebab, lanjut dia, sentimen tersebut bisa mempengaruhi persepsi yang menjadi komponen utama pembentuk pasar, selain kinerja fundamental negara dan kinerja emiten.
Dia menambahkan, persepsi investor adalah hal yang tidak dapat diintervensi oleh BEI maupun pemerintah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan meluruskan informasi pasar.
(Martin Bagya Kertiyasa)