Sri Mulyani mengatakan, penyebab pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dikarenakan faktor-faktor eksternal khususnya dari Amerika. Menurutnya, saat ini ekonomi Amerika Serikat mengalami perbaikan yang bisa terlihat dari rendahnya inflasi serta adanya perbaikan dari sisi ketenagakerjaan.
Apalagi dengan terpilihnya Gubernur Bank Sentral Amerika yang baru ada beberapa kebijakan yang membuat nilai tukar dolar AS mengalami kenaikan. Salah satunya adalah rencana The Fed (Bank Sentral Amerika) untuk menaikkan suku bunganya.
Belum lagi, lanjut wanita yang disapa Ani, ada beberapa kebijakan dari Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan pajak. Maka sangat wajar jika nilai mata uang dolar terus mengalami kenaikan.
Walau demikian, dia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia tidak perlu panik. Menurutnya, pelemahan mata uang Rupiah terhadap dolar AS bukan hanya tidak hanya terjadi pada Indonesia.
"Karena Amerika Serikat (AS) adalah negera terbesar jadi akan mempengaruhi seluruh dunia. Kita memperhatikan berdasarkan pergerakan mata uang yang lain dan juga juga terhadap dolar itu sendiri. Masyarakat perlu terus diberikan informasi, sehingga mereka menjadi lebih tenang," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 26 April 2018.