Langkah Pemerintah Menghadapi Tantangan Miss Match di Pasar Kerja
Dalam rangka mengatasi permasalahan diatas, perlu serta peran pemerintah untuk bisa mensejahterakan kelompok pekerja yang kesulitan dalam karirnya karena keterbatasan pendidikan. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill.
Dengan meningkatnya skill, maka pekerja tersebut akan lebih sejahtera. Bagaiman tidak, para pekerja tersebut akan memiliki karir yang jelas, dan tentunya upahnya pun akan terus naik seiring naiknya jabatan di pekerjaannya.

"Kelemahan anak anak ini tentu kesulitan masuk ke pasar kerja oleh karenanya mereka harus dibantu untuk mendapatkan skill. Nah yang enggak punya karir ini kita kasih kesempatan untuk mendapatkan pelatihan untuk up skilling. Misalnya meningkatkan skillnya sehinngaa jabatannya meningkat upahnya meningkat dan kesejahteraannha meningkat," jelas Hanif Dhakiri.
Untuk memghadapi tantangan digitalisasi, Hanif menyebut pemerintah juga akan menyiapkan pendidikan re-skilling kepada para pekerja. Sehingga diharapkan para pekerja yang ternama PHK karena adanya digitalisasi bisa beralih profesi.
"Pemerintah juga agar mereka mereka terancam PHK bisa mendapatkan re-skilling untuk alih profesi. Maka kemudian ada dua kebijakan pemerintah yang disiapkan satu penguatan kualitas dan mutu melalui pendidikan vokasi," jelasnya.
Baca Juga: Terima Buruh di Istana, Menaker: Selamat Hari Buruh Internasional
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan pendanaan pendanaan sosial bagi pekerja yang terkena PHK akibat digitalisasi. Akan tetapi, untuk skemanya masih di diskusikan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan.
"Sekarang masih kita rumuskan dengan kementerian keuangan nanti konsep dan desainnya seperti apa apakah menggunakan sosial insurance sebagaimana berlaku di negara negara Eropa atau kita mengembangkan konsep tersendiri saya kira itu masih diperlukan kajian," jelasnya.
Tak hanya itu, Pemerintah juga meminta kepada Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk berbagai ilmu kepada tenaga kerja Indonesia khususnya yang berada di bidang teknologi. Sehingga diharapkan, skill dari pekerja Indonesia bisa meningkat dimasa mendatang.
"Saya kira alih teknologinya menjadi penting. Kalau kita liat perkembangan di dunia perbankan kita misalnya, dulu banyak talent talent terbaik kita itu jebolan Citibank. Kemudian talent talent terbaik kita di bidang IT artinya interaksi dengan pekerja pekerja dari luar juga akan meningkatkan kualitas," jelasnya.