Metode penghitungan Indeks IDX BUMN20 menggunakan metode Capped Market Capitalization Weighted atau menggunakan kapitaliasi pasar sebagai bobot serta mengenakan batasan bobot dalam indeks paling tinggi untuk satu saham adalah 15 persen. Sedangkan metode perhitungan indeks JII70 sama dengan mayoritas indeks saham yang ada di BEI, yakni Market Capitalization Weighted.
Sementara itu Indeks JII70 dipilih dari saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan telah tercatat selama 6 bulan terakhir. Selanjutnya Indeks JII70 dipilih menggunakan kapitalisasi pasar dan rata-rata nilai transaksi harian di pasar reguler.
Indeks JII70 akan dilakukan peninjauan berkala setiap akhir bulan Mei dan November untuk selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Juni dan Desember. Periode ini mengikuti jadwal peninjauan berkala ISSI dan Jakarta Islamic Index (JII). Tanggal dasar indeks JII70 ditetapkan 29 Mei 2009 dengan nilai dasar 100.
Sedangkan Indeks IDX High Dividend 20 dan IDX BUMN20 ada dua metode evaluasi, yaitu evaluasi Mayor yang mencakup evaluasi atas konstituen dan penyesuaian kembali bobot saham dalam indeks. Selanjutnya adalah Evaluasi Minor yang hanya mencakup penyesuaian kembali bobot saham dalam indeks.
Untuk indeks IDX High Dividend 20, evaluasi Mayor dilakukan setiap akhir bulan Januari dan selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Februari. Evaluasi Minor untuk indeks tersebut dilakukan setiap akhir bulan Juli dan selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Agustus.
Sementara itu Evaluasi Mayor indeks IDX BUMN20 dilakukan setiap akhir bulan Januari dan Juli untuk selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Februari dan Agustus. Evaluasi Minor untuk indeks IDX BUMN20 dilakukan setiap akhir bulan April dan Oktober untuk selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Mei dan November. BEI menetapkan tanggal dasar untuk indeks IDX High Dividend 20 dan IDX BUMN20 pada 30 Januari 2009 dengan nilai dasar 100. (TIM BEI)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)