JAKARTA – Butuh dana segar untuk modal kerja, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan menggelar penawaran umum terbatas V (PUT V) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
Perusahaan menambah jumlah saham yang ditawarkan menjadi 2,15 miliar saham atau setara dengan 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal saham sebesar Rp50 per saham. Harga pelaksanaan PUT V ini ditetapkan sebesar Rp375 per saham, sehingga melalui aksi PUT V ini MPPA mampu mendapatkan dana segar sebesar Rp806,69 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Baca Juga : Dikabarkan Bangkrut dan Terlilit Utang, Begini Reaksi Hypermart
Setiap pemegang lima saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham ("DPS") mendapatkan dua HMETD di mana satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp375 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

HMETD dapat diperdagangkan di BEI serta di luar Bursa Efek selama 10 hari Bursa mulai tanggal12 Juli 2018 sampai 13 Juli 2018, 16 Juli 2018 sampai 20 Juli 2018, dan 23 Juli 2018 sampai 25 Juli 2018. Sementara, untuk pencatatannya akan dilakukan di BEI pada tanggal 12 Juli 2018. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 25 Juli 2018.
Dalam informasi mengenai PUT V yang diterbitkan perusahaan di BEI disebutkan seluruh dana hasil PUT V setelah dikurangi biaya-biaya penyelenggaraan PUT 93,7% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dalam bentuk peremajaan persediaan melalui pembayaran kepada pemasok atas pembelian barang dagangan.

Baca Juga : Matahari Putra Prima Berencana Right Issue Rp801,8 Miliar, Ancaman Dilusinya 26,67%
Sementara, sisanya sebesar 6,3% akan digunakan untuk membayar sebagian pokok utang perseroan kepada Bank Of China Limited. Dalam pelaksanaan rights issue, PT Multipolar Tbk (MLPL), selaku pemegang saham utama akan melaksanakan seluruh HMETD yang diperolehanya.
Apabila setelah alokasi itu masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, pembeli siaga yaitu PT Ciptadana Capital akan beli semua sisa saham tidak diambil bagiannya tersebut. Bagi pemegang saham tidak eksekusi pelaksanaan rights issue akan alami dilusi hingga 26,67%.
