Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

China 'Tanam Uang' Rp36,57 Triliun di Jawa Tengah

Antara , Jurnalis-Rabu, 25 Juli 2018 |08:46 WIB
China 'Tanam Uang' Rp36,57 Triliun di Jawa Tengah
Uang Rupiah. Foto: Ilustrasi Shutterstock
A
A
A

BEIJING - Perusahaan baja asal China Hebei Bishi Steel Group menginvestasikan dananya senilai USD2,54 miliar atau setara Rp36,57 triliun (kurs Rp14.400 per USD) di Provinsi Jawa Tengah.

"Itu investasi untuk tahap pertama di Kendal," kata Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko di Beijing.

Investasi tahap pertama itu meliputi pabrik baja berkapasitas tiga juta ton, batu bara panas (coking coal) berkapasitas 2,4 juta ton, pembangkit listrik berkapasitas 270 MW, dan fasilitas pendukung dermaga dengan kapasitas 100 DWT. Dalam menginvestasikan dananya itu, Hebei Bishi Steel Group yang berkedudukan di Tangshan, Provinsi Hebei, menggandeng mitra lokalnya di Indonesia, PT Seafer Kawasan Industri.

Nilai Tukar Rupiah atas Dolar Amerika Serikat Sempat Tembus Rp14.545 

"Jateng salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Pengusaha China yang ingin investasi, kami siap mengawal sampai berhasil," kata Wagub saat menghadiri jamuan makan malam di Wisma Indonesia KBRI Beijing atas undangan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.

Selain menyediakan infrastruktur yang cukup memadai, pihaknya di depan para pengusaha China itu juga berjanji akan mempermudah proses perizinan. "Sukses investor, sukses kita bersama. Sukses pembangunan, sukses masyarakat juga," ujar Heru didampingi Bupati Kendal Mirna Annisa.

Sementara itu, Direktur Hebei Bishi Industry Group Deng Ji berharap bisa segera merealisasikan investasi di wilayah kawasan industri Seafer Kendal Jateng itu. "Penandatanganan kesepakatan bersama telah kami lakukan. Kami ingin segera merealisasikannya. Bahkan kalau bisa kami ingin berinvestasi lebih banyak lagi di Jawa Tengah," katanya.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Terdepresiasi 50 Poin 

Menurut dia, investasinya di Jateng itu merupakan salah satu proyek percontohan China dalam kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 (Belt and Road) di Indonesia. Presiden Direktur PT Seafer Kawasan Industri Harry W Sudarwo mengaku telah mempersiapkan lahan seluas 700 hektare yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.

"Lahan sudah kami persiapkan. Izin juga sudah kami kantongi," ujar pria kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, itu. Penandatanganan kesepakatsn bersama antara Hebei Bishi Industry Group dan PT Seafer Kawasan Industri dilakukan di Beidahe, Provinsi Hebei, Senin (23/7), dengan disaksikan Dubes Djauhari, Wagub Jateng, dan Bupati Kendal.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement