JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi domestik, defisit transaksi berjalan meningkat pada triwulan II 2018.
Defisit transaksi berjalan tercatat USD8,0 miliar (3,0% PDB) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar 5,7 miliar dolar AS (2,2% PDB).
"Sampai dengan semester I 2018, defisit transaksi berjalan masih berada dalam batas yang aman, yaitu 2,6% PDB," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Menurut Perry, peningkatan defisit transaksi berjalan dipengaruhi oleh tingginya kenaikan impor baik bahan baku, barang modal dan barang konsumsi sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik, yang melebihi dari kenaikan ekspor.