Selain itu, dirinya juga melaporkan sejak 2015 hingga 2017, konsumsi BBM subsidi cenderung turun. "Maka ada penghematan yang dilakukan," katanya.
Dia menyebutkan, pada 2015 kuota solar 17 juta KL, realisasinya 14,1 juta KL atau hemat 2,8 juta KL. Pada 2016 kuota 15,5 juta KL, realisasi 13,7 juta KL atau hemat 1,7 juta KL. Kemudian pada 2017 kuota 15,5 juta KL, namun realisasi 14,5 juta KL atau hemat 988 ribu KL.
Begitu pula dengan Kerosene, pada 2015 kuota sebanyak 850 ribu KL, realisasinya 737 ribu KL atau hemat 112 ribu KL.
"Kemudian pada 2016 kuota 688 ribu KL, realisasi 536 ribu KL atau hemat 151 ribu KL. Juga pada 2017 kuota 610 ribu KL, realisasi 527 ribu KL atau hemat 82 ribu KL,” katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)