Sebelumnya, sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla, rehabilitasi dan pembangunan kembali rumah masyarakat yang rusak ditargetkan bisa selesai dalam waktu enam bulan. Rehabilitasi rumah warga akan dilakukan oleh masyarakat secara gotong royong, dengan pendampingan dari tenaga fasilitator.
Dari data yang dihimpun, kurang lebih sebanyak 74.000 rumah rusak akibat gempa. Pemerintah telah memberikan bantuan sebesar Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta rumah rusak sedang dan Rp10 juta untuk memperbaiki rumah rusak ringan.
Untuk fasilitas publik seperti pasar, sekolah, rumah ibadah, puskesmas dan rumah sakit ditargetkan bisa kembali berfungsi memberikan pelayanan pada Desember 2018.
Jumlah fasilitas publik yang rusak masih terus dilakukan verifikasi. Sementara ini jumlah sekolah yang rusak 330 buah terdiri dari 14 Taman Kanak, 175 Sekolah Dasar, 67 SMP/MTS, serta 74 SMA/MA. Sedangkan Rumah Ibadah sebanyak 6 rusak, Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesdes, dan Posyandu sebanyak 118 rusak, sedangkan untuk Pasar sebanyak 22 juga dilaporkan rusak.
(Dani Jumadil Akhir)