JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mencatatkan, hingga Juni 2018 sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp108,7 triliun kepada para eksportir. Angka ini berkembang sejak tahun 2009 yang sebesar Rp9,2 triliun.
Indonesia Eximbank merupakan lembaga yang dibentuk sejak 2009, secara khusus untuk mendukung program ekspor nasional melalui Pembiayaan Ekspor Nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly mengatakan, selama 9 tahun Eximbank telah menunjukkan perkembangan. Dari sisi debitur tercatat di 2018 sebanyak 1.288 entitas dari sebelumnya di 2009 hanya 77 entitas.
Khusus untuk sektor UKM Ekspor (UKME) jumlah debitur sebanyak 38 entitas di 2009, menjadi 641 debitur di Juni 2018. Adapun total outstanding pembiayaan UKME mencapai Rp14,03 triliun atau 13,5% dari total Pembiayaan LPEI Juni 2018.
"Untuk meningkatkan kapasitas UKME masuk pasar global diberikan kegiatan jasa konsultasi berupa program Coaching Program For New Exporter (CPNE). Setiap tahunnya LPEI menyaring pelaku-pelaku UMKM berorientasi ekspor untuk dapat mengikuti program CPNE, sejak 2015-2018 tercipta sebanyak 20 eksportir baru dari hasil kegiatan CPNE," jelasnya dalam seminar nasional mengenai peningkatan ekspor di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/9/2018).