Kendati demikian, BI optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, didukung fundamental ekonomi domestik yang kuat, terutama dari sisi konsumsi.
"Kita masih positif. Kita harus yakinkan, saya termasuk optimis domestik demand-nya masih kuat. 5,4% pertumbuhan kita berasal dari konsumsi, kalau konsumsi bisa dijaga di atas 5% itu sebenarnya masih menjaga ekonomi kita tumbuh di kisaran 5%," jelas dia.
Dody memastikan, Bank Sentral akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengelola kondisi perekonomian dalam negeri. "Tapi intinya, bagaimana kami melakukan mix policy dengan pemerintah,"pungkasnya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Sulit Tanpa Manufaktur
Sementara itu, IMF juga meramal pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,7% di 2019, dikoreksi dari proyeksi di April 2018 sebesar 3,9%. Kondisi ini dikatakan Dody memang sudah diperkirakan mengingat pertumbuhan ekonomi tidak merata.