Menurut Rendi ada beberapa hal yang membuat Bank China tidak dilibatkan. Salah satunya adalah suku bunganya yang kurang kompetitif dibandingkan bank-bank asing dari negara lain.
"Karena bunganya enggak kompetitif. (Jadi) masalah bunga aja," ucapnya.
Rendi juga membantah jika saham Freeport bisa kembali dikuasai asing. Anggapan tersebut muncul karena untuk membeli saham PTFI, Inalum harus meminjam uang dari bank asing dengan cara menggadaikan asetnya.
Baca Juga: Freeport: Ada Kepastian Keruk hingga 2041, Smelter Baru Dibangun
Menurut Rendi, dalam mendapatkan pinjaman alias utang untuk pembelian saham PTFI, pihaknya sama sekali tidak menjamin aset apapun kepada Perusahaan Tambang asal Amerika Serikat tersebut. Artinya, dalam proses divestasi 51% saham Freeport itu, tidak ada kekayaan atau aset negara sedikitpun yang digadaikan.