Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bayar Jatah Saham Freeport, Inalum Beri Dana Talangan ke Pemda Papua

Koran SINDO , Jurnalis-Sabtu, 20 Oktober 2018 |15:18 WIB
Bayar Jatah Saham Freeport, Inalum Beri Dana Talangan ke Pemda Papua
Tambang PT Freeport (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan memberikan dana talangan kepada Pemda Papua untuk membayar jatah sebesar 10% saham PT Freeport Indonesia.

Kebutuhan biaya untuk membayar participating interest (PI) tersebut diperkirakan mencapai USD900 juta atau Rp13,5 triliun dengan asumsi kurs sebesar Rp15.000 per dolar AS.

“Angka sebesar itu sebenarnya uang pemda, tapi kita talangi dulu untuk membayar akui sisi ini,” ujar Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Pe merintah Inalum Rendi Witular di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Baca Juga: Isu Lingkungan Hambat Divestasi Freeport, Ini Langkah Pemerintah

Menurut dia, dana talangan itu berasal dari fasilitas pinjaman yang diambil oleh perseroan untuk membeli saham Freeport Indonesia. Nantinya, Pemda Papua akan membayar dana talangan dengan cara mencicil yang diambil dari pembayaran dividen.

Meski begitu, pihaknya memastikan jika cicilannya tidak akan membebani Pemda. Pasalnya, tidak seluruh dividen digunakan pemda untuk membayar cicilan kepada Inalum.

“Kami sedang memikirkan caranya agar alokasi dividen bisa lebih besar dari pelunasan. Jadi, kami pastikan cicilan tidak mem bebani pemda,” kata dia.

Sepakat! Divestasi Saham PT Inalum di PT Freeport Indonesia 51% 

Terkait tenor, pihaknya tidak menyebutkan secara pasti. Meski begitu, perseroan ingin jangka waktu pinjaman bisa menjamin pemda tidak menjual kembali saham yang telah di milikinya di Freeport Indonesia. Pihaknya menargetkan pinjaman kepada pemda akan dikucurkan November 2018 sejalan dengan pembayaran transaksi saham Freeport Indonesia.

“Kami juga tidak mau kalau semua dividen untuk membayar cicilan,” tandas dia.

Rendy juga meyakini, terkait isu masalah lingkungan dapat segera diselesaikan sehingga tidak mengganggu jalannya pembayaran transaksi saham.

“Tinggal administrasi dan izinizin untuk bisa penuhi syarat dan pembayaran. Diharapkan tahun ini selesai,” ungkapnya.

Baca Juga: Divestasi Freeport Tidak Akan Diteruskan Kalau Masalah Lingkungan Tak Selesai

Inalum optimistis akan mendapatkan pinjaman dari bank asing pada November. Bank itu juga akan mengucurkan dana ke Inalum karena pembelian saham akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, Freeport Indonesia merupakan perusahaan yang tidak memiliki utang, jadi bank akan percaya memberi pinjaman.

“Selama ini mereka tak ada utang dan trust nya bagus,” kata Rendi.

Dia menambahkan, perusahaan tidak memberikan jaminan dalam bentuk apa pun kepada institusi internasional penyedia dana. Inalum bisa memperolehnya karena berdasarkan evaluasi mereka terhadap bisnis Freeport Indonesia.

“Freeport Indonesia memiliki potensi bisnis yang bagus, tidak memiliki utang dan memiliki keuangan yang baik serta di nilai bisa menghidupi perusahaan sendiri. Menurut mereka, nilai pinjaman juga tidak terlalu besar, makanya mereka mau masuk,” kata dia.

Sepakat! Divestasi Saham PT Inalum di PT Freeport Indonesia 51%

Sejauh ini terdapat delapan bank asing yang sepakat untuk mendanai. Sumber pinjaman dari bank asing dipilih selain karena suku bunga yang lebih kompetitif, juga untuk menghindari AS keluar negeri.

Pasalnya, jika menggunakan perbankan dalam negeri, stok dolar AS yang ada di dalam negeri akan berkurang sehingga akan berujung pada pelemahan rupiah. Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin.

Budi sebelumnya mengatakan, jatah pemda sebesar 10%, akan ditalangi terlebih dulu oleh Inalum. Menurut dia, Inalum siap memberikan pinjaman kepada pemda sesuai perhitungan yaitu sebesar USD900 juta.

“Kami akan memberikan pinjaman kepada Pemda Papua sebesar USD900 juta,” kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement