Pembentukan perusahaan patungan itu ditandai dengan penandatanganan akta antara PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Rosneft Oil Company melalui afiliasinya Petrol Complex PTE LTD.
Namun, mitra Pertamina da lam membangun kilang minyak itu, yakni Rosneft, keberatan dengan skema bagi hasil dan penyerahan aset pada akhir masa pakai tersebut. Perusahaan asal Rusia itu ingin adanya kepemilikan lahan.
Anggota Komisi VII DPR Karyada Warnika mendesak pemerintah bersama Pertamina serius membangun kilang. Pasalnya, rencana pembangunan kilang sudah sejak 1996, tapi tidak pernah berjalan.
“Rencana pembangunan kilang ini sejak 1996, tapi sampai sekarang tidak jalan, banyak melesetnya. Padahal kebutuhan kilang sangat mendesak,” kata dia. (Nanang Wijayanto)
(Dani Jumadil Akhir)