MEDAN - Perum Bulog berencana mendatangkan sebanyak 6 kontainer daging beku asal India, untuk memenuhi kebutuhan daging di Sumatera Utara saat perayaan natal dan tahun baru mendatang. Total dari 6 kontainer itu mencapai 168 ton.
Kepala Perum Bulog Sumut, Benhur Ngkaimi mengatakan, 6 kontainer daging beku itu akan didatangkan secara bertahap. Daging beku itu akan menopang stok 56 ton daging sapi beku yang saat ini sudah tersimpan di gudang mereka.
Baca Juga: Beras Sachet Bulog Sepi Peminat
"Saat ini stok kita ada dua kontainer, totalnya 56 ton. Ini untuk konsumsi di Nopember 2018. Nanti akan kita datangkan lagi secara bertahap. Kalau dari tahun lalu, kebutuhan untuk natal paling 4 kontainer. Tapi kita tetap akan datangkan 6 kontainer dalam dua bulan ke depan," terang Benhur saat bersilaturahmi dengan awak media di kantornya di Jalan Gatot Subroto, Medan, Jumat (26/10/2018).
Benhur mengaku, saat ini harga jual daging di pasar-pasar tradisional yang ada di Sumut, relatif stabil. Serapan daging beku di pasar pun sudah semakin baik, seiring makin familiar ya komoditi itu di para pedagang.
"Minggu lalu kita baru sidak dan hasilnya harga cukup stabil. Pedagang juga sudah familiar dengan daging kita ini. Buat kita yang penting harga daging bisa normal," tukasnya.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Stok Beras Bulog untuk Natal dan Tahun Baru?
Rahmat pedagang daging sapi di Pasar Pendidikan Medan, menyambut baik rencana Bulog mengimpor daging sapi untuk kebutuhan natal dan tahun baru mendatang. Mereka berharap impor tersebut bisa menahan lonjakan harga daging akibat spekulasi sejumlah pihak saat perayaan natal dan tahun lalu baru.
"Pembeli memang masih mengutamakan daging segar. Tapi sudah mulai banyak juga yang mencari daging beku. Yang untuk dijual lagi pun banyak mencari daging beku ini. Kalau kita sebenarnya enggak ada masalah daging segar atau daging beku, semua kita bisa jual. Cuma memang selama ini kita masalah di pendinginnya saja. Itu makanya belum banyak pedagang mau jual daging beku ini," tandasnya.
(Feb)
(Rani Hardjanti)