MEDAN – Pembangunan infrastruktur energi listrik di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berkembang pesat. Krisis listrik yang dulu terjadi kini telah surplus.
Ketersediaan listrik yang sudah surplus, jadi tantangan baru bagi Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN). Kini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu membuat strategi pemasaran agar investor berminat menanamkan modal di Sumut.
Dari data realisasi daya listrik dari bulan Januari hingga September 2018, beban puncak Sumut rata-rata sebesar 1.832,57 MW. Sedangkan cadangan (surplus) rata-rata sebesar 300 MW.
Sebelum surplus terjadi, di Sumut sempat terjadi defisit energi listrik, bahkan Sumut sempat disebut mengalami krisis listrik pada tahun 2014 sampai 2016.
Krisis pasokan listrik di Sumut terjadi karena banyak pembangkit masuk masa pemeliharaan dan beberapa proyek pembangkit listrik tidak dapat diselesaikan kontraktor sesuai komitmen.
Dari data yang diperoleh, pada Maret 2014, beban puncak mencapai 1.655 MW. Sementara daya ketersediaan listrik sebesar 1.376 MW. Sehingga defisit 279 MW.
Kala itu, Pemadaman listirk sering terjadi setiap hari, bahkan pemadaman listrik terjadi sebanyak 3 kali sehari. Kondisi itu membuat masyarakat kelimpungan.
Bagi pelaku usaha dan industri, krisis listrik kala itu sangat merugikan. Jumlah produksi menurun dan beban biaya produksi meningkat akibat pemadaman listrik.
Hal itu berdampak bagi pertumbuhan ekonomi di Sumut. Banyak stake holder yang mencari solusi atas bermasalah tersebut. Rencana pengoptimalan pembangkit listrik yang ada di Sumut sampai penyewaan genset dari luar negeri pun sempat diwacanakan.
Solusi atas krisis listrik di Sumut akhirnya terjawab dengan hadirnya Kapal Karadeniz Powership Onur Sultan, kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP).
Kapal pembangkit listrik asal Turki berdaya 240 MW itu membuat PLN bisa memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut). Krisis listrik pun bisa teratasi pada bulan Juni 2017.
Selain MVPP, nantinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara dengan daya sebesar 330 MW akan memperkuat cadangan listrik di Sumut.
"Dengan adanya PLTP Sorik Merapi,‎ Pangkalan Susu 3 dan 4 PLTU membuat semakin banyak tenaga listrik untuk menambahkan kekuatan cadangan daya listrik di Sumatera Utara," jelas General Manager PLN Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto.
Walaupun energi listrik di Sumut telah surplus, bukan berarti bisa langsung bisa disalurkan ke semua daerah di Sumut. Beberapa daerah di Sumut belum bisa dimasuki listrik lantaran belum adanya infrastruktur pendukung.
Infrastruktur pendukung yakni jalan umum dan ketersediaan lahan. Dua hal itu merupakan hal yang penting untuk membangun jaringan listrik.
Membangun jaringan listrik di Sumut bukanlah hal yang mudah. Tingginya kejadian konflik agraria di Sumut juga jadi risiko bagi para pegawai PLN saat proses pembangunan jaringan listrik.
Bahkan, konflik sosial sudah sering dirasakan oleh pegawai PLN. Penghadangan hingga cek-cok dengan masyarakat dan pihak perusahaan sudah jadi 'makanan pekerjaan' bagi mereka.