Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

21 Poin Pertemuan Pelaku Industri Kreatif Dunia Akan Dibawa ke PBB

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 08 November 2018 |14:32 WIB
21 Poin Pertemuan Pelaku Industri Kreatif Dunia Akan Dibawa ke PBB
Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik (Foto: Yohana)
A
A
A

NUSA DUA - World Conference on Creative Economy (WCCE) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, telah usai. Dari sejumlah agenda dalam pertemuan internasional ini, terdapat 21 poin yang telah disepakati oleh para delegasi dari 36 negara.

Terdapat empat faktor yang melandasi 21 poin tersebut. Pertama kolaborasi dan kolektifitas dari forum Friend on Creative Economy. Kedua, mendukung pembangunan ekosistem.

Ketiga, Perayaan, Promosi, Pemberdsyaan SDG's, Warisan Kebudayaan, dan Keberagaman. Terakhir, Pertemuan WCCE berikutnya.

"Direncanakan 21 poin Bali Agenda for Creative Economy ini akan dibawa ke rapat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di tahun depan," ujar wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Pesik dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11/2018).

Berikut ini 21 poin Bali Agenda for Creative Economy:

Kolaborasi dan Perilaku Kolektif Friends of the Creative Economy

1. Mempromosikan komitmen politik internasional yang lebih kuat untuk mengatasi tantangan dan merebut peluang ekonomi kreatif

2. Mempromosikan keterlibatan organisasi internasional yang relevan termasuk tetapi tidak terbatas pada PBB, WIPO, WTO, IDB, ASEAN serta organisasi internasional dan regional lainnya untuk mengatasi tantangan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Bentuk Bekraf Daerah, Bali dan Jabar Jadi yang Pertama

3. Mendukung dan mengembangkan lingkungan yang mendukung dan memudahkan untuk mengakomodasi pertumbuhan pasar lokal dan internasional dan merek lokal di sektor kreatif.

4. Berkomitmen untuk memperkuat peran pemerintah, sektor swasta, media, masyarakat sipil, business council, dan akademisi dalam Ekonomi Kreatif.

5. Memperhatikan hasil Preparatoy Meeting Pertama dan Kedua World Conference on Creative Economy sebagaimana terlampir.

6. Menyambut inisiatif Indonesia untuk menetapkan, pada saat yang tepat, pusat virtual dan/atau fisik yang mempromosikan pertukaran, kolaborasi, dan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi kreatif di Indonesia yang akan membantu kemajuan tujuan ekonomi kreatif di tingkat global dan pencapaian Sustainable Development Goals.

Baca Juga: Dubai Menjadi Lokasi Selanjutnya Penyelenggaraan WCCE 2020

7. Melakukan berbagai kegiatan untuk memfasilitasi usaha dan proyek baru, seperti studi kelayakan, untuk mendorong kolaborasi start-up di tingkat nasional dan internasional.

8. Mempromosikan partisipasi penuh dari sektor swasta dalam semua aspek perencanaan dan implementasi ekonomi kreatif, dengan kesadaran bahwa bahwa kemitraan publik-swasta adalah unsur penting dalam mencapai nilai sosial dan manfaat penuh dari ekonomi kreatif.

9. Meningkatkan kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan termasuk sektor swasta, pencipta, lembaga pemerintahan dan pendidikan, tidak hanya untuk manfaat ekonomi tetapi juga untuk meningkatkan ketahanan budaya dan membangun identitas nasional.

10. Melanjutkan promosi diskusi dan pertukaran di antara berbagai pemangku kepentingan di berbagai forum dan level, seperti dalam forum Friends of the Creative Economy.

 (Feb)

Mendukung Pengembangan Ekosistem

11. Membina perkembangan e-commerce dan kekayaan intelektual sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan, untuk mengurangi kesenjangan digital dan menghasilkan solusi digital untuk Negara Berkembang dan Kurang Berkembang (LDCs).

12. Mempromosikan peran perempuan dan pemuda dalam Ekonomi Kreatif dan partisipasi mereka dalam pengembangan, antara lain, UKM, start-up, dan industri hiburan, yang membantu meningkatkan kohesi sosial dan dampak sosial.

13. Mendukung peraturan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan,aman dan terlindungi untuk Ekonomi Kreatif, terutama untuk menjamin inklusifitas ekonomi kreatif dan untuk mendukung UKM.

Baca Juga: Ekonomi Kreatif dan Digital RI Diramal Jadi yang Terbesar pada 2022

14. Mendukung lingkungan yang memudahkan yang mempromosikan inovasi, komersialisasi dan perlindungan kekayaan intelektual serta program untuk meningkatkan kesadaran publik dalam konteks ekonomi kreatif.

15. Mendorong regulasi di sektor kreatif untuk menyediakan data yang tanpa batas sekaligus.

menangani masalah privasi data. Regulasi tersebut juga harus mempertimbangkan kepentingan nasional tanpa mengabaikan kebutuhan untuk menstimulasi ekonomi kreatif.

16. Mendukung dan mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan.

kejuruan, akses terhadap informasi, teknologi, pembiayaan, dan lingkungan yang memudahkan jalannya usaha dalam sektor UKM bidang ekonomi kreatif untuk menciptakan nilai tambah dalam produk dan layanan.

Perayaan, Promosi, dan Pemberdayaan SDGs, Warisan Budaya dan Keberagaman

17. Mendukung Ekonomi Kreatif sebagai sarana penting untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dan Agenda 2030.

18. Melakukan kegiatan untuk memperkuat akar budaya warga melalui keterlibatan dan kerja.

sama pemerintah dan organisasi internasional untuk menyediakan bantuan teknis dan pembangunan kapasitas.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Bentuk Bekraf Daerah, Bali dan Jabar Jadi yang Pertama

19. Menpromosikan kreativitas sebagai 'mata uang baru', sekaligus mengakui pentingnya peranbudaya bagi kreativitas seniman dalam mengembangkan ekonomi lokal dan pedesaan dan memanfaatkan warisan dan keragamannya yang kaya.

20. Memanfaatkan keberadaan ruang pasar global, termasuk munculnya pasar jejaring sosial, untuk mempromosikan pemasaran produk dan layanan kreatif.

Pertemuan WCCE Berikutnya

21. Didorong oleh hasil WCCE Pertama, setuju untuk merencanakan dan mendukung pelaksanaan WCCE berikutnya pada tahun 2020 di Uni Emirat Arab.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement