JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melakukan rapat koordinasi terkait Daftar Negatif Investasi (DNI). Acara tersebut, dihadiri oleh beberapa pihak dari lembaga negara, seperti Kemendag dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, rapat tersebut untuk mempertajam intensif atau perluas seperti tax holiday terus bagaimana semuanya bisa memudahkan investasi.
Baca Juga: BKPM Ajukan Revisi Daftar Negatif Investasi
"Maka itu, dengan relaksasi, termasuk di daftar negatif investasi. Tapi ini masih dalam diskusi ya tapi jelas kita sangat butuh arus modal masuk, kita sangat sangat butuh aliran devisa untuk masuk. Jadi kondisi tetap mendesak meskipun dolar sempat reda ya kita kan harus waspada dan terus progresif," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengatakan, rapat tersebut, masih teknis tentang DNI rencananya masing-masing Kementerian akan melihat lagi apa yang harus dibuka atau ditutup.
Baca Juga: Kepala BKPM Sebut Investor Asing Tunggu Revisi DNI
"Jadi, kami (Kemendag), rapat tadi, mengarah kan terkait distributor yang tidak terafiliasi dengan produksi dibuka," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa distributor yang tidak terafiliasi produksi itu, seperti berdiri sendiri. "Tidak terafiliasi dengan produksi yang ada di sini ya buat apa kita atur. Distributor bukan ritel," ungkapnya.
(Feb)
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)