Subsektor peternakan masih berperan penting bagi proses pembangunan, terutama di daerah perdesaan. Dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kontribusi subsektor peternakan sebesar 1,57% terhadap PDB Nasional tahun 2017.
Peningkatan produksi mendongkrak PDB sub sektor peternakan 2017 sebesar Rp148,5 triliun naik Rp23,2 triliun dari tahun 2013 sebesar Rp125,3 triliun. Untuk pembentukan PDB sektor pertanian tahun 2017, subsektor peternakan berkontribusi sebesar 15,87%. Pertumbuhan PDB subsektor peternakan juga menunjukkan tren positif karena pada 2017 tumbuh 3,83%.
Berdasarkan data BPS, pencapaian nilai ekspor komoditas subsektor peternakan tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 14,85% dibandingkan tahun 2016. Nilai ekspor 2017 mencapai USD623,9 juta atau setara Rp8,5 triliun.
Sekretaris Ditjen PKH Nasrullah mengatakan, berdasarkan data realisasi rekomendasi ekspor Ditjen PKH, capaian ekspor peternakan sejak 2015 hingga semester I/2018 mencapai Rp30,15 triliun.
Kontribusi ekspor terbesar pada kelompok obat hewan mencapai Rp21,58 triliun yang diekspor ke 87 negara. Selanjutnya ekspor babi ke Singapura sebesar Rp3,05 triliun serta susu dan olahannya sebesar Rp2,32 triliun diekspor ke-31 negara.
“Selanjutnya bahan pakan ternak asal tumbuhan sebanyak Rp2,04 triliun ke-14 negara, produksi hewan non pangan, telur ayam tetas, daging dan produk olahannya, pakan ternak, kambing/domba, DOC dan semen beku,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)