Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Mengalami Depresiasi 10,1% hingga November 2018

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 15 November 2018 |20:40 WIB
Rupiah Mengalami Depresiasi 10,1% hingga November 2018
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Giri/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 10,1% hingga 13 November 2018. Sedangkan hingga hari ini, nilai tukar Rupiah mengalami depresiasi sebesar 7,6% (year to date/ytd) dan 8,12% month to month.

Menurut Sri Mulyani, angka tersebut jauh lebih baik dari negara lain seperti Cina, Korea hingga Malaysia. Berdasarkan data Kementerian Keuangan depresiasi Rupiah tertinggi adalah negara seperti Argentina, Rusia hingga Afrika Selatan.

Baca Juga: Bank Indonesia : Rupiah Terdepresiasi 8,25%

Jika melihat data tersebut Sri Mulyani menyebut jika nilai tukar rupiah berada di posisi yang cukup baik. Karena meskipun dalam kondisi ketidakstabilan ekonomi global, depresiasi rupiah tidak terlalu dalam

Seperti diketahui, Dolar Amerika Serikat mengalami penguatan yang cukup tinggi terhadap mata uang negara-negara di dunia termasuk Rupiah pada Oktober 2018 lalu. Bahkan Rupiah sempat tembus Rp15.200 per USD.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Jadi Rp14.940 per Dolar AS 

"Nilai tukar Rupiah mengalami penguatan penguatan 8,12% Month to month. Kalau dari Januari sampai November mengalami depresiasi 10,1%. Per hari ini adalah 7,6% ytd sama dengan Cina," ujarnya dalam acara Konferensi pers APBN KITA, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement