Menurut Sri Mulyani, menguatnya rupiah sampai 13 November disebabkan oleh mulai efektifnya Domestic non deliverible futures (DNDF) , pengendalian impor barang konsumsi, optimisme terhadap posisi dana cadangan devisa, adanya Capital inflow dan pasar Surat Utang Negara (SUN). Selain itu, penguatan rupiah juga disebabkan adanya rilis Pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 5,17% pada kuartal III-2018.
Baca Juga: Jaga Rupiah, BI Terbitkan Aturan Derivatif dengan IRS dan OIS
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut Rupiah masih bisa terus lebih baik hingga tahun ini. Meskipun The Fed masih akan menaikkan Fed Fund Rate-nya pada akhir tahun.
"Rupiah bisa memiliki potensi untuk upside ke posisi yang lebih baik," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)