Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kementan Lakukan Transformasi Besar Pembangunan Pertanian dalam 4 Tahun

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 22 November 2018 |20:31 WIB
Kementan Lakukan Transformasi Besar Pembangunan Pertanian dalam 4 Tahun
Foto: Mentan (Dok Kementan)
A
A
A

Mekanisasi Pertanian Mudahkan Kerja Petani

Penggunaan alsintan juga bisa menekan angka kehilangan (loses) hasil panen yang sebelumnya bisa mencapai 10%. Oleh karenanya, Kementerian Pertanian menggenjot pemanfaatan alsintan hingga mengalami kenaikan mencapai 2000 persen. Bahkan saat ini Kementerian Pertanian sudah mengembangkan traktor yang bisa dioperasikan secara otomatis.

“Petani bisa melakukan tanam dan panen dari rumah, semuanya sudah diprogram, tanpa harus dikemudikan sendiri. Jadi sambil bercengkerama di rumah, tanam dan panen tetap bisa jalan,” ucapnya.

Amran juga mengungkapkan salah satu terobosan yang dilakukan di era Pemerintahan Jokowi-JK adalah Asuransi Pertanian. Asuransi ini untuk melindungi petani dari risiko kerugian akibat kegagalan panen karena bencana alam dan serangan hama.

Tidak hanya itu, program asurasi juga sudah diperluas ke sektor peternakan, dengan adanya asuransi bagi ternak sapi.

Di sisi lain, Amran juga mengungkapkan sebagai negara agraris, Indonesia punya potensi yang sangat besar, sehingga berani menargetkan untuk menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Ada dua raksasa besar yang sedang dibangkitkan, yakni pemanfaatan lahan rawa dan optimalisasi lahan tadah hujan.

“Ada 10 juta hektare (ha) lahan rawa yang kita manfaatkan. Caranya, dengan meningkatkan indeks pertanaman. Jika sebelumnya hanya satu kali tanam dalam setahun, dengan segala teknologi yang ada, bisa kita tanam tiga kali dalam setahun,” papar Amran.

Raksasa yang kedua adalah lahan tadah hujan yang hanya bisa dimanfaatkan ketika musim hujan saja. Namun dengan membangun embung, lahan tadah hujan tersebut juga bisa ditingkatkan indeks pertanamannya.

Oleh karena itu, Amran menekankan agar mahasiswa juga mampu menjadi agen perubahan. Mampu mengubah keadaan yang ada dengan aneka terobosan dan ide-ide kreatif seperti yang telah dilakukan Kementerian Pertanian.

“Jangan kalah dengan Steve Jobs, bos Apple, atau Mark Zuckerberg yang cuma mahasiswa drop out, tapi bisa jadi konglomerat. Kalian harus punya semangat untuk lebih dari mereka,” ucap Amran.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement