Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Malam-Malam Bos Pertamina dan PLN Lapor Penerapan B20 ke Menko Darmin

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 28 November 2018 |21:36 WIB
Malam-Malam Bos Pertamina dan PLN Lapor Penerapan B20 ke Menko Darmin
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi pada malam ini. Turut hadir Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir.

Ditemui usai rapat, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan, rapat tersebut membahas mengenai Bahan Bakar Biodiesel, (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) dengan kandungan kelapa sawit 20% (B20). Dalam rapat tersebut, pihaknya hanya memberikan update sudah sejauh mana Pertamina menerapkan B20.

"Memberikan update mengenai penerapan B20," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Baca Juga: Menko Darmin Minta Pertamina Jangan Setengah-Setengah soal B20

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan, penerapan B20 sejauh ini masih terus berjalan. Khususnya di PLN penerapan B20 akan terus didorong karena menurutnya bisa menghemat biaya khususnya di daerah-daerah tertentu.

"Kita terus berjalan bergerak ya. Tapi kan ada beberapa daerah yang tidak mungkin, terus pembangkit yang derivatif itu enggak bisa," jelasnya.

Menurut Sofyan, ada beberapa pembangkit khususnya di daerah yang sulit untuk menggunakan B20. Khususnya di wilayah-wilayah terpencil dan wilayah Indonesia bagian timur.

"Maksudnya di daerah terpencil dan kecil-kecil (sulit gunakan B20)," ucapnya.

Baca Juga: Uji Coba Biodiesel 20% pada Kereta Api, Ini Hasilnya

Menurut Sofyan, daerah-daerah tersebut sulit untuk menggunakan B20 karena keterbatasan infrastruktur. Sehingga jikalau menggunakan B20 biayanya akan jauh lebih mahal dibandingkan harus menggunakan B20.

"Dalam arti kata akan jauh lebih mahal akhirnya. Biaya transportasi dan lain sebagainya. Misalkan di pulau terkecil di bagian timur, NTT, Pedalaman Papua, kan untuk membawa B20 ke sana kan sulit sekali. Nggak efisien. Makanya itu tetap pakai BBM," jelasnya.

Adapun daerah yang paling banyak menggunakan B20 adalah di wilayah Sumatera dan Jawa. Bahkan khusus di Sumatera, hampir seluruh diesel sudah menggunakan B20.

"Lokasi-lokasi di Jawa, Sumatera. Sumatera itu hampir diesel kita sudah b20. Karena sumbernya banyak dan kalau dipakai sekarang murah. Jadi kita pakai B20," kata Sofyan.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement