Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemprov DKI Bangun Empat Flyover Tahun Depan, Ini Daftarnya

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 29 November 2018 |11:42 WIB
Pemprov DKI Bangun Empat Flyover Tahun Depan, Ini Daftarnya
Ilustrasi Flyover : (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta akan membangun empat flyover atau jembatan layang pada 2019. Tujuan pembangunan flyover untuk menghilangkan persimpangan sebidang jalan rel dan jalan raya. Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tidak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hananto Krisna mengatakan, empat flyover itu berada di Lenteng Agung IISIP, Tanjung Barat, Cakung, dan Sunter Permai.

“Semuanya di perlintasan kereta demi mendukung moda transportasi massal perkeretaapian,” ujar Hananto. Proyek flyover tersebut menggunakan anggaran dua tahun berjalan.

Baca Juga: Daftar Jalan Tol hingga Pelabuhan yang Segera Diresmikan Jokowi

Berdasarkan data diperoleh untuk Flyover Tanjung Barat Rp103,2 miliar, Cakung Rp90,9 miliar, Sunter Permai Rp87,3 miliar, dan Lenteng Agung Rp95 miliar. Pembangunan empat flyover itu akan diprioritaskan karena tingkat kerawanan dan kemacetan di kawasan itu sangat kronis.

“Proyek flyover dan underpass/terowongan di perkirakan sepanjang 500 meter dengan lebar sembilan meter. Untuk rekayasa lalu lintas, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Per hubungan DKI,” katanya.

Flyover Bintaro Akan Selesai Akhir Desember 2017 

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Per hubungan DKI Jakarta Priyanto menuturkan, pembangunan empat flyover dari Dinas Bina Marga memang sudah diungkapkan, tapi hingga saat ini Dishub belum menggelar rapat dengan Dinas Bina Marga ihwal pembangunan itu.

Berdasarkan pengama tannya, pembangunan flyover tentu sulit untuk direkayasa. Selain ruas jalan terbatas, pertambahan kendaraan juga tidak bisa dihindarkan. “Kami paling hanya mengoptimalkan saja. Jalan yang tadinya dua lajur nanti kami buat satu lajur dengan dua arah.

Baca Juga: Kurangi Risiko Banjir, Infrastruktur Sabo Dam Indonesia Terbaik Kedua Setelah Jepang

Konsekuensinya pasti peningkatan pengguna jalan dan banyak terjadi pelanggaran kendaraan roda dua yang lawan arah,” ujar Priyanto. Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Rikardo meminta Dinas Bina Marga mempercepat pembangunan flyover diperlintasan tidak sebidang.

Sebab masih banyak perlintasan tidak sebidang kereta rawan kecelakaan dan kemacetan. “Ma sih ada 19 titik persimpangan kereta yang rawan. Itu harus ada jalan tak sebidang,” ucapnya.

(Bima Setiyadi)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement