Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inflasi November Diprediksi 0,19%, Ini Penjelasannya

Mulyani , Jurnalis-Senin, 03 Desember 2018 |08:29 WIB
Inflasi November Diprediksi 0,19%, Ini Penjelasannya
Ilustrasi: Foto Halomoney
A
A
A

JAKARTA – Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2018 diprediksikan akan mengalami inflasi sebesar 0,19% (month to month/mtm). Secara tahunan, diperkirakan sebesar 3,15% (year on year/yoy).

Inflasi bulan November diperkirakan stabil dibanding inflasi bulan Oktober yang tercatat 3,16% yoy,” ujar Ekonom Permata Bank Josua Pardede kepada Okezone, Senin (3/12/2018).

Baca Juga: BPS Umumkan Data Inflasi November Hari Ini

Dia menjelaskan, inflasi didorong oleh inflasi inti dan inflasi kelompok harga bergejolak (volatile food). Adapun inflasi harga bergejolak didorong kenaikan beberapa harga komoditas pangan yakni beras sebesar 0,27% mtm, telur ayam sebesar 2,02%, bawang merah sebesar 12,48% mtm, dan cabai rawit sebesar 1,86% mtm.

“Kenaikan harga pangan dipengaruhi faktor curah hujan yang mulai meningkat di beberapa daerah serta peningkatan permintaan memasuki akhir tahun," jelas dia.

 Baca Juga: BI: Minggu Kedua November Inflasi 0,17%

Sementara itu, inflasi inti dipengaruhi oleh kenaikan inflasi kelompok perumahan khususnya sewa rumah serta tren kenaikan harga barang material. Josua memprediksi, inflasi inti November 2018 akan sebesar 2,96%.

"Itu cenderung stabil, sejalan dengan tren nilai tukar Rupiah sepanjang bulan lalu, serta penurunan harga komoditas global," pungkasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga memproyeksikan November 2018 terjadi inflasi sebesar 0,18% mtm. Hal tersebut berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan BI.

 Baca Juga: Inflasi Oktober Dihantui Harga Pertamax Cs

Sementara, sejak awal tahun hingga November inflasi tercatat 2,41%, sedangkan secara tahunan inflasi mencapai 3,14% yoy. Masih sesuai dengan target inflasi Bank Sentral, yang hingga akhir tahun ini adalah 3,5% plus minus 1%.

"Seluruh barang baik makanan, inflasi inti, maupun harga harga yang dikendalikan pemerintah atau administered prices itu tetap terkendali," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung Pusat BI, Jakarta, Jumat 30 November 2018.

Dia menyebutkan, komoditas yang mendorong inflasi yakni bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras."Juga disumbang oleh tarif angkutan udara dan bensin," kata dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement