Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp14.260/USD Pasca Gencatan Perang Dagang AS-China
Analis mengatakan, investor menjadi optimisme karena AS dan China setuju untuk menginstruksikan tim ekonomi kedua negara untuk meningkatkan negosiasi. Hal ini melemahkan permintaan terhadap mata uang safe haven dolar AS sebagai mata uang paling likuid di dunia.
Di tempat lain di Eropa, sterling terus jatuh pada Senin (3/12) karena harapan persetujuan parlemen Inggris untuk kesepakatan Brexit yang diusulkan May semakin lebih tipis.
(Dani Jumadil Akhir)