SINGAPURA – Sebanyak 130 orang terkaya dan paling berpengaruh di Asia berkumpul di Singapura dalam rangka menyelidiki poin-poin penting dari blockchain. Sekelompok pengusaha dan investor bisa dibilang seperti lakon Crazy Rich Asian, sebuah film yang baru-baru ini menempatkan sisi elit Singapura dari beberapa pengaturan paling mewah di dunia.
Melansir dari Forbes, Rabu (5/12/2018), dalam sebuah forum yang mempertemukan para investor merupakan sekelompok kecil dari beberapa pemimpin crypto yang paling berpengaruh di Asia dan dunia, yang bertajuk "Decrypting Blockchain for Business."
Ditetapkan dari segi latar belakang, selama 3 bulan terakhir kehancuran nilai industri cryptocurrency, yang telah mengalami penurunan pada tutup pasar kolektif sebesar 47%, dari peristiwa fanatik industri suasana yang dikemas jauh lebih terkenal pada 2017,ini merupakan salah satu pasar terbesar dalam sejarah.
Ditandai dengan pengambilan catatan serta analisis yang lebih terukur, Anderson Tanoto yang merupakan direktur konglomerat Royal Golden Eagle (RGE) mendapatkan posisi pada blockchain yang senilai USD18 miliar memposisikan minatnya pada blockchain selama obrolan perapian di atas panggung.
“Ada dua kawanan orang di blockchain. Mereka yang ingin seperti crypto, dan mereka yang ingin mengubah dunia dengan blockchain. Saya ingin mengasosiasikan diri saya dengan kedua kelompok,” kata Tanoto.