“Total keseluruhan APBN kita di 2018 diperkirakan defisit hanya 1,86%, jauh lebih rendah dari prakiraan pada Undang-Undang APBN sebesar 2,19%,” ungkap Menkeu.
Baca Juga: 2 Kali Jadi Menkeu, Sri Mulyani: Masyarakat Masih Awam soal APBN
Menkeu menilai, ini adalah perbaikan APBN yang bagus sebagai modal menghadapi ketidakpastian di tahun 2019, apakah itu yang berasal dari kesepakatan perdagangan antara Amerika dengan China, kemungkinan terjadinya kelesuan atau pelemahan ekonomi dunia. “Ini akan kita terus waspadai,” jelasnya.
APBN 2019
Mengenai APBN 2019, Sri Mulyani mengatakan, anggaran untuk belanja negara akan mencapai Rp2.461 triliun, lebih tinggi dari tahun ini sebesar Rp2.210 triliun.
Dia menjelaskan, fokus pemerintah adalah bagaimana menggunakan APBN sebaik mungkin melalui perencanaan pelaksanaan APBN 2019 agar prestasi tahun ini yang pertumbuhannya sudah bagus bisa dipertahankan.