NEW YORK - Kurs dolar AS naik terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin, karena sterling mengambil pelemahan setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May menunda pemungutan suara parlemen atas kesepakatan Brexit yang direncanakan.
Melansir Xinhua, Selasa (11/12/2018), pound Inggris jatuh ke terendah selama 21 bulan setelah pemerintah menunda pemungutan suara pada kesepakatan Brexit yang sebelumnya dijadwalkan untuk Selasa. Hal ini membuat kepanikan luas atas Brexit tidak ada kesepakatan dan memperdalam volatilitas politik di Eropa.
Baca Juga: Dolar AS Lesu Imbas Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi
May mengatakan dia akan mengadakan pembicaraan darurat dengan para pemimpin Uni Eropa untuk mendiskusikan kemungkinan perubahan dan tidak diragukan lagi bahwa ini adalah kesepakatan Brexit yang tepat.

Dengan tenggat waktu keluar yang ditetapkan hanya lebih dari tiga bulan pada 29 Maret, memperingatkan orang-orang yang mempertimbangkan referendum lain harus jujur pada risiko membagi UK.
Baca Juga: Dolar AS Terus Merosot
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke USD1,1352 dari USD1,1421 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2557 dari USD1,2751 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7185 dari USD0,7209 .
Dolar AS membeli 113,20 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,64 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9897 franc Swiss dari 0,9892 franc Swiss, dan itu hingga 1,3411 dolar Kanada dari 1,3282 dolar Kanada.
(Feby Novalius)