“Kita melihat kesempatan pertumbuhan yang baik. Laporan keseimbangan kita juga sangat baik. Tambang baru dan ladang baru bukan untuk kita,” ujarnya. Itu menunjukkan Motsepe cenderung memilih merger di bandingkan akuisisi.
Pasalnya, membuka lahan tambang baru dinilai terlalu berisiko. Merger dan membeli tambang yang sudah beroperasi dianggap lebih aman dan bisa mendapatkan keuntungan besar.
“Apakah transaksinya memiliki nilai menguntungkan atau merusak, pemegang saham yang akan memutuskan. Mereka akan menghukum Anda jika transaksinya menghancurkan nilai,” papar Motsepe.
Dalam pandangan Schmidt, ARM melihat potensi investasi tembaga karena banyaknya cadangan di Wafi-Golpu yang dikelola Harmony dan mitranya dari Australia, Newcrest Mining.
“Wafi memiliki cadangan emas dan tembaga yang melimpah,” ucapnya.